Sabtu, 09 April 2011

Negeri Kangguru Australia


 Melbourne (Foto: Google)
Melbourne (Foto: Google)
MELBOURNE merupakan salah satu kota yang menjadi target turis mancanegara. Paduan keindahan alam dan kemajuan teknologi, tersaji di wilayah tersebut.

Ibu kota Australia memang Canberra. Namun, pilihan perjalanan wisata di Negeri Kanguru itu bukan ada di sana. Selain Sydney, Melbourne adalah tujuan para penggila travelling.

Ya, setiap liburan musim panas, kota yang terletak di Negara Bagian Victoria itu kebanjiran turis. Bahkan, pengunjung bukan hanya datang dari mancanegara, melainkan juga dari negara-negara bagian lain di Australia, seperti Queensland dan New South Wales.

Hal itu menunjukkan bahwa kota seluas 8.806 km2 itu memang memiliki daya tarik luar biasa bagi para turis domestik dan asing. Faktanya, di kota itu memang banyak tempat yang bisa dijadikan kunjungan wisata mulai outdoor sampai indoor.

Keindahan Sungai Yarra yang terletak di pusat kota Melbourne misalnya, menjadi salah satu tempat favorit para turis. Apalagi, sungai yang membelah Negara Bagian Victoria itu dikemas sedemikian rupa, sehingga benar-benar memberikan nuansa pemandangan yang sangat indah. Terlebih lagi, di kiri-kanan sungai juga dibangun kawasan yang memang diperuntukkan untuk bertamasya seperti jalan setapak, restoran atau kafe-kafe, hingga taman bermain.

Bukan hanya itu, beberapa jembatan megah juga dibangun di kawasan tersebut. Itu makin menambah elok pemandangan di sekitar sungai. Belum lagi di satu sisi sungai juga didirikan Akuarium Melbourne yang menjadi daya pikat bagi anak-anak dan pelajar. Benar, bangunan itu tak seluas dan selengkap SEA World di Taman Impian Jaya Ancol Jakarta. Namun, keberadaannya mampu melengkapi kekayaan dan keindahan Kota Melbourne.

Para pengusaha setempat juga turut meramaikan suasana dengan menyediakan kapal-kapal pesiar yang akan membawa pengunjung melihat pemandangan kota dengan mengeliling Sungai Yarra. Memang tidak gratis. Para turis harus mengeluarkan 10 dolar Australia untuk bisa naik kapal, tapi dijamin nyaman dan memuaskan.

Yang makin menambah indah suasana, burung-burung liar juga dibiarkan terbang bebas dan hinggap di tempat-tempat sekitar sungai tersebut. Sungguh, ini membuat suasana benar-benar seperti di alam bebas. Bedanya, di sana-sini ada bangunan-bangunan tinggi, sehingga terkesan ada modernisasi di alam bebas.

”Setiap liburan musim panas, saya dan keluarga menyempatkan berlibur di Melbourne. Kota ini memang salah satu pilihan wisata keluarga kami. Selain indah, juga banyak variasi tempat yang bisa kami kunjungi,” ujar Andrew, salah satu wisatawan domestik asal Queensland.

Andrew dan mungkin para turis lain wajar sangat menikmati Melbourne. Sebab, kota itu memang sangat strategis. Apalagi, fasilitas transportasinya pun termasuk paling lengkap di benua Australia mulai dari taksi, bus, kereta api, sampai trams. Bahkan, keberadaan Stasiun Flinders Street juga menjadi daya tarik sendiri bagi kota yang dihuni sekitar 3,9 juta jiwa tersebut.

Khusus trams, memang tidak ada duanya di Australia. Satu-satunya kota yang menggunakan fasilitas transportasi trams adalah Melbourne. Bahkan, Sydney yang merupakan kota terbesar di Australia dan Canberra, sang ibu kota negara, belum memilikinya. Ini bukti bahwa Melbourne menjadi file project wisata dunia. Trams sendiri sebetulnya lebih mirip seperti bus kota karena beroperasi mengelilingi seluruh Kota Melbourne. Hanya, operasionalnya seperti kereta api listrik karena bergerak di rel khusus di tengah kota.

Belum lagi fasilitas-fasilitas wisata lain turut dibangun di kota yang didirikan pada 30 Agustus 1835 itu. Salah satunya, wisata Sky Deck Melbourne di mana para pengunjung bisa menyaksikan seluruh bagian Kota Melbourne dari ketinggian 300 meter, tepatnya lantai 88 Eureka Tower di kawasan Southbank. Sebab, di gedung itu disediakan teropong-teropong raksasa yang bisa melihat situasi Melbourne dari Sungai Yarra, bangunan-bangunan lain di Melbourne, hingga stadion-stadion olahraga, termasuk stadion tenis terbesar di Australia, Rod Laver Arena, yang biasa digunakan untuk turnamen Grand Slam Australia Terbuka.

“Kami sekeluarga tentu pernah mencoba naik ke Sky Deck. Pemandangan alam Melbourne memang luar biasa jika melihatnya dari ketinggian. Bahkan, saya bisa melihat lokasi yang belum pernah saya jangkau dengan menggunakan teropong,” ujar Nety Kurniaty, seorang mahasiswi Indonesia di Melbourne.

Memburu Oleh-Oleh di Vict Mart

Tidak afdal rasanya jika setelah berlibur tidak membawa buah tangan. Di Melbourne, tempat terfavorit dan paling banyak dikunjungi wisatawan adalah Queen Victoria Market.

Mungkin hampir seluruh turis, baik domestik maupun mancanegara, menyempatkan diri berkunjung ke pasar tersebut. Sebab, di situlah dijual berbagai macam suvenir maupun kebutuhan-kebutuhan rumah tangga lainnya.

Di samping komplet, harganya juga termasuk lebih miring dari toko-toko yang ada di pusat kota Melbourne. Wajar jika para turis lebih memilih Victoria Market sebagai lokasi wisata belanja. Victoria Market sebetulnya menerapkan konsep pasar tradisional seperti yang ada di Indonesia. Malah bisa dibilang para pedagang di sana adalah pedagang kaki lima yang setiap hari harus membongkar pasang lapak-lapak dagangannya. Bedanya, mereka dilokalisir di tempat yang sangat representatif dan dikemas sebagai pasar modern dengan perparkiran yang sangat luas. Itu yang membuat Vic Mart –sebutan lain Victoria Market— menjadi magnet wisata bagi para pengunjung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar