Sabtu, 09 April 2011

Dataran Tinggi Tibet






Dataran Tinggi Qinghai-Tibet adalah dataran tinggi yang paling tinggi letaknya dari permukaan laut dan paling akhir terbentuknya di dunia, dijuluki sebagai ?Atap Dunia?. Di sebelah utaranya adalah Gunung Kunlun dan Gunung Qilian, di selatannya Pegunungan Himalaya, pegunungan tertinggi di dunia, di sebelah timur adalah Pegunungan Hengduan dan di sebelah barat adalah Dataran Tinggi Pamir. Dataran Tinggi Qinghai-Tibet rata-rata 4.000 meter di atas permukaan laut, di dataran tinggi itu terdapat perbukitan yang tinggi serta lembah yang landai dan tanah cekung, membentuk sebuah unit geografi yang sangat khas. Dataran Tinggi Qinghai-Tibet meliputi dua daerah tingkat provinsi yaitu Qinghai dan Tibet. Qinghai terletak di bagian timur laut dataran tinggi itu, arealnya relatif kecil, sedang di sebelah barat adalah Tanah Cekung Caidam, sebuah tanah cekung di pedalaman yang kering. Bagian lain dataran tinggi itu adalah Daerah Otonom Tibet yang penduduk utamanya etnis Tibet. Boleh dikatakan bahwa Dataran Tinggi Qinghai-Tibet adalah kampung halaman etnis Tibet. Penduduk etnis Tibet yang bermukim di lingkungan dunia salju sangat dingin itu mempunyai cara hidup dan peradabannya yang istimewa.
Atap Dunia
Masalah meningginya Dataran Tinggi Qinghai-Tibet selalu mengundang perhatian luas para sarjana ilmu tentang bumi. Ada ilmuwan bahkan memastikan bahwa penelitian terhadap proses dan mekanisme terbentuknya Dataran Tinggi Qinghai-Tibet bisa menimbulkan revolusi bagi perkembangan ilmu tentang bumi. Ditilik dari hasil penelitian yang sudah dipublikasikan, Dataran Tinggi Qinghai-Tibet semula adalah lautan dan sekitar dua juta tahun yang lalu belum ada dataran tinggi itu. Kemudian, melalui beberapa kali meningginya kerak bumi dalam skala relatif besar baru terbentuk tanah liar yang dingin itu.
Menurut apa yang lazim disebut ?teori lempeng kerak bumi?, Dataran Tinggi Qinghai-Tibet berangsur-angsur menyembul dan lenyaplah laut kuno di sana akibat benturan antara lempeng kerak India di sebelah selatan dan lempeng kerak bumi Erasia di sebelah utara. Penyelidikan kerap kali dilakukan di Dataran Tinggi Qinghai-Tibet untuk mencari bukti benturan antara kedua lempeng kerak bumi tersebut. Sebagai hasilnya, di ujung selatan Dataran Tinggi Qinghai-Tibet, yaitu tepatnya di dalam tebing cadas Pegunungan Himalaya ditemukan banyak fosil makhluk laut kuno, sedangkan di lembah Sungai Yarlung Zangbo di sebelah utara Pegunungan Himalaya terdapat banyak cadas khusus yang terbentuk oleh benturan kerak bumi. Kesemua penemuan itu menyediakan bukti kepada ilmuwan untuk melakukan penelitian dan analisis.
Menyembulnya Dataran Tinggi Qinghai-Tibet mendatangkan perubahan mahabesar secara global, khususnya lingkungan Asia Timur. Antara 10 ribu tahun yang lalu dan sekarang, terpengaruh oleh menyembulnya dataran tinggi, iklimnya pun berangsur-angsur berubah dari yang lembab dan hangat menjadi dingin dan kering. Danau yang luas di Dataran Tinggi Qinghai-Tibet berangsur-angsur menyusut bahkan menghilang perlahan-lahan. Menyembulnya Dataran Tinggi Qinghai-Tibet juga membawa perubahan pada arus atmosfer, yakni angin musim di Asia Timur meningkat dan bagian barat Tiongkok menjadi kering iklimnya, dan iklim angin musim di bagian timur Tiongkok semakin menonjol.
Sampai sekarang, gerakan kerak bumi di Dataran Tinggi Qinghai-Tibet tetap sangat aktif. Di pedalaman Dataran Tinggi Qinghai-Tibet dapat kita lihat tak terbilang banyaknya mata air panas, di antaranya terdapat mata air yang tinggi suhu airnya dan memancar sebentar-sebentar dengan pemandangannya yang sangat mengagumkan. Di ujung timur Dataran Tinggi Qinghai-Tibet sering terjadi gempa bumi. Pada tahun 1950-an, di daerah Cha'ou bagian tenggara Tibet pernah terjadi gempa bumi dahsyat. Selain itu, menurut survei ilmuwan, Pegunungan Himalaya terus meninggi dengan laju beberapa milimeter setiap tahun.
Lanskap Dataran Tinggi Qinghai-Tibet
Dataran Tinggi Qinghai-Tibet beriklim dataran tinggi yang tipikal, yaitu radio-aktif sinar matahari kuat, suhu udara rendah. Perubahan suhu udara hari sangat besar, sedang perubahan suhu udara tahun relatif kecil. Sementara itu, di dataran tinggi itu tipis udaranya dan kadar oksigen di atmosfer juga rendah. Ketika Anda turun dari pesawat terbang di Bandar Udara Lhasa, perasaan pertama Anda ialah sesak nafas, denyut jantung cepat dan kepala pusing. Kesemua ini adalah gejala tipikal di daerah yang tinggi di atas permukaan laut. Selain itu, sinar matahari di Lhasa lebih mencolok daripada di daerah mana pun. Sedangkan langit di sana jauh lebih biru daripada langit di mana pun. Itu adalah ciri-ciri lingkungan dataran tinggi yang sangat tipikal.
Apabila Anda memasuki Tibet dari Provinsi Qinghai dengan mobil, maka pemandangan menelusuri jalan pasti sangat mengagumkan. Sepanjang ratusan kilometer perjalanan dalam mobil yang terlihat hanyalah tanah yang luas dan sepi. Pegunungan sepanjang jalan tertutup salju. Di tanah liar yang luas tak berbatas kadang-kadang terlihat beberapa ekor lembu yak yang sedang melahap rumput rendah dan jarang terlihat sesosok manusia.
Dataran Tinggi Qinghai-Tibet sering dilanda angin besar dan iklimnya pancaroba. Flora dan fauna di daerah yang buruk iklim itu berangsur-angsur berkembang dan menyesuaikan diri dengan lingkungan tersebut. Tumbuh-tumbuhan di dataran tinggi biasanya pendek dan rendah dengan masa hidup yang pendek. Kulit tumbuhan di dataran tinggi biasanya berlapis kutikula yang tebal atau berbulu halus untuk menangkis serangan sinar matahari yang panas, suhu udara rendah dan angin besar. Akar tumbuh-tumbuhan di dataran tinggi subur dan tahan kekeringan dalam jangka panjang. Binatang di dataran tinggi juga memiliki ciri khas yang serupa dengan tandanya yang paling menonjol ialah, jantung dan paru-parunya kuat, kandungan sel darah merahnya juga lebih tinggi daripada binatang sama yang hidup di dataran, maka dapat hidup di daerah yang rendah kandungan oksigennya.
Salah satu tumbuhan yang paling populer di Dataran Tinggi Qinghai-Tibet adalah rumput sedge yang rendah. Rumput itu disebut oleh penggembala setempat sebagai ?rumput mentega?. Rumput tersebut melingkupi hampir seluruh permukaan tanah Dataran Tinggi Qinghai-Tibet dan kelihatannya seperti permadani bewarna hijau. Rumput sedge bergizi banyak dan adalah rumput pakan yang paling baik bagi kambing Tibet. Lembu yak dan kambing Tibet adalah dua macam hewan ternak yang hidup di Dataran Tinggi Qinghai-Tibet. Khususnya lembu yak dijuluki oleh penduduk Tibet sebagai ?perahu di dataran tinggi?. Lembu yak bertubuh tinggi besar dan berbulu panjang dan tebal. Lembu yak tahan udara dingin dan sangat kuat, adalah mitra yang tak tergantikan bagi penggembala Tibet.
Di Dataran Tinggi Qinghai-Tibet terdapat tidak sedikit danau yang luas lagi jernih airnya. Keadaan medan di sekitar danau-danau itu datar dan suhu udaranya relatif tinggi dengan tumbuh-tumbuhannya yang subur sehingga menjadi tempat penggembalaan dan peternakan yang paling baik di daerah tersebut. Di daerah sekitar lembah Sungai Yarlung Zangbo di bagian selatan Dataran Tinggi Qinghai-Tibet yang topografinya lebih rendah dan suhu udaranya lebih tinggi terdapat tumbuhan anual seperti jelai, gandum dan kedelai. Oleh karena kuatnya sinar matahari, maka produksi unit tanaman pertanian sangat tinggi. Misalnya satu kentang di daerah itu bisa seberat setengah kilogram ke atas dan satu lobak bisa seberat 2 sampai 3 kilogram. Pemerintah Tiongkok menaruh perhatian besar pada pertanian Tibet dan telah mendirikan balai riset pertanian di Lhasa ibukota Tibet untuk mempopulerkan berbagai jenis tanaman pertanian, antara lain, gandum di pedalaman untuk ditanam di Tibet. Sekarang upaya itu telah mencapai kemajuan sangat besar.
Di bagian utara Dataran Tinggi Qinghai-Tibet, udaranya dingin dan sedikit turun hujan. Iklimnya lebih buruk daripada bagian lainnya di Tibet dan tumbuh-tumbuhannya juga lebih sedikit. Daerah itu pada pokoknya adalah daerah tanpa penghuni, namun daerah itu adalah surga bagi binatang liar. Daerah sekitar lembah Sungai Yarlung Zangbo adalah daerah yang relatif maju ekonominya di Tibet. Karena letak geografinya di sebelah selatan dan topografinya agak rendah, maka sinar matahari di sana bisa memenuhi kebutuhan pertumbuhan tanaman pertanian seperti jelai dan gandum. Di daerah aliran anak-anak sungai di kedua belah lembah itu, antara lain, Sungai Lhasa, Sungai Nyang Qu dan Sungai Nyang terbentang banyak dataran kecil, yang merupakan ?lumbung? Tibet. Lhasa, ibukota Tibet dan Sigaze, kota terbesar nomor dua Tibet masing-masing terletak di tepi Sungai Lhasa dan Sungai Nyang Qu.
Adat Istiadat Tibet
Rakyat Tibet adalah etnis utama di Dataran Tinggi Qinghai-Tibet. Jumlah penduduknya meliputi 90% ke atas jumlah total penduduk di dataran tinggi tersebut. Khususnya di dalam wilayah Tibet, proporsi penduduk etnis Tibet mencapai 96% dengan penduduk lainnya berasal dari etnis Han, Monggolia, Menba dan Keba. Menurut catatan kitab sejarah, tempat asal etnis Tibet berada di Lembah Sungai Yarlung, anak Sungai Yarlung Zangbo di bagian selatan Tibet. Pada abad ke-6, pahlawan etnis Tibet Songtsan Gambo berhasil menyatukan Tibet dan mengirim utusan ke Chang'an, ibukota Dinasti Tang Tiongkok untuk menghadap Kaisar Taizong yang menerimanya dengan hangat. Pada kesempatan itu, ia menyatakan dambanya untuk meningkatkan hubungan antara Tibet dan Dinasti Tang. Kaisar Dinasti Tang bahkan menikahkan Putri Wen Cheng dengan Songtsan Gambo. Putri Wen Cheng ketika diboyong ke Tibet membawa juga kebudayaan dan teknologi pertanian yang maju dari Tiongkok Tengah ke Tibet sehingga sangat mendorong maju perkembangan ekonomi dan kebudayaan Tibet.
Pada abad ke-13, Tiongkok Tengah dikuasai oleh etnis Monggol dan pada masa itulah Tibet secara resmi dimasukkan ke dalam wilayah Tiongkok. Kekuasaan entis Monggol yaitu Dinasti Yuan mengadakan pemerintahan dengan penyatuan administrasi dan agama (yaitu ningrat lapisan atas berkuasa bersama dengan biksu). Sistem politik itu berlangsung terus sampai akhir tahun 1950-an.
Penduduk etnis Tibet beragama Budha Mahayana Agama. Budha memasuki Tibet dari India pada abad ke-7. Setelah itu, agama Budha di Tibet menyerap isi tertentu agama setempat dan terbentuklah ?Budhisme ala Tibet? yang mempunyai ciri khas setempat etnis Tibet dan sampai sekarang sudah bersejarah lebih dari seribu tahun. Setelah abad ke-13, berkat dukungan pihak penguasa terhadap agama, agama Budha semakin berkembang di Tibet dengan kuil agama Budha dan bangunan ibadah lainnya tersebar di mana-mana di Tibet. Jumlah penganut agama Budha yang taat di Tibet sangat banyak.
Huruf bahasa Tibet adalah huruf fonetis dan bersejarah lama. Kitab agama Budha Tibet yang ditulis dengan huruf bahasa Tibet, sastera riwayat rakyat ?Milariba? serta kitab kedokteran Tibet dan buku-buku astronomi semuanya adalah sumbangan penting saudara setanah air etnis Tibet terhadap kebudayaan bangsa Tionghoa.
Penduduk etnis Tibet yang sudah lama menetap di dataran tinggi bertubuh kuat, bermental tangguh dan berkarakter optimistis. Gaya hidupnya sederhana. Penduduk etnis Tibet biasanya memakai sepatu laras dan jubah dengan mengenakan perhiasan. Makanan pokoknya adalah daging dan tepung jelai. Rakyat Tibet suka minum teh mentega atau teh susu dan arak jelai yang tidak terlalu keras. Perumahannya kebanyakan adalah gedung batu dengan dua sampai tiga lantai. Lain daripada kemah penggembala Monggol yg berbentuk bundar, penggembala Tibet biasanya hidup dalam kemah kulit lembu yak yang bentuknya persegi panjang.
Rakyat Tibet berperangai hangat ramah, terus terang serta pandai menyanyi dan menari. Lagu-lagu etnis Tibet berirama mengalun dan ritmis. Tariannya indah sekali dan selalu diiringi dengan nyanyian.
Di Tibet terdapat banyak festival, antara lain, Festival Tahun Baru Penanggalan Tibet, Festival Shoton atau Festival Susu Asam yang populer di peternakan, Festival Ongkor atau Festival Panen Raya yang dirayakan di daerah pertanian dan Festival Mandi yang merupakan festival bersama di seluruh daerah Tibet. Tahun Baru Penanggalan Tibet hampir sama dengan adat istiadat Tahun Baru Imlek di pedalaman. Namun Festival Mandi Tibet memiliki ciri khas etnisnya yang tersendiri. Festival Mandi jatuh pada awal bulan ke-7 penanggalan Tibet. Pada festival itu, rakyat Tibet, tak peduli laki-laki, wanita, tua muda semuanya bermandi di dalam sungai dengan senang hati demi mencuci kekotoran dalam satu tahun silam dan mendoakan kebahagiaan pada tahun yang akan datang.
Eksploitasi Daerah Caidamu
Dalam arti luas, Caidamu meliputi Tanah Cekung Caidamu dan Tanah Cekungan Danau Qinghai.
Di bagian utara Dataran Tinggi Qinghai-Tibet terdapat suatu daerah yang relatif rendah geografinya, yaitu Tanah Cekung Caidamu yang berarti rawa alkali dalam bahasa Monggol. Kenyataannya memang begitu, danau, tanah cekungan serta rawa alkali berhamburan di Tanah Cekung Caidamu. Sebelum tahun 1950-an, Caidamu adalah daerah tanpa penghuni.
Caidamu mempunyai sumber daya yang sangat kaya dan sering dijuluki ?Tanah Khazanah?. Selama 40 tahun lebih, Tiongkok telah menanam modal dalam jumlah sangat besar untuk melakukan survei di daerah Caidamu. Sementara itu, di daerah yang syaratnya matang telah didirikan usaha pertanian dan di tempat yang kaya akan sumber daya tambang telah didirikan sejumlah perusahaan industri dan pertambangan ukuran besar. Selain itu, Tiongkok mengintensifkan pembangunan perhubungan di Caidamu untuk memudahkan eksploitasi sumber daya. Sekarang di Caidamu telah terbentuk jaringan jalan raya. Jalan kereta api di sana pun terus bertambah panjang. Caidamu yang sepi dulu kini semakin mempertunjukkan posisi pentingnya dalam kehidupan ekonomi Tiongkok.
Danau Qinghai adalah danau asin yang terbesar di Tiongkok. Danau itu berbentuk belah ketupat yang tidak teratur. Bujurnya dari timur ke barat lebih dari seratus kilometer dan lintangnya dari utara ke selatan 60 kilometer lebih. Danau Qinghai yang luasnya 4583 kilometer persegi dikelilingi gunung dan di sekitarnya terbentang dataran yang luas. Di atas padang rumput yang melingkupi dataran lepas danau terlihat kawanan kambing yang putih, suatu panorama alam yang indah sekali.
Danau Qinghai bewarna biru kehijauan, dan dari warna itulah Danau Qinghai mendapat namanya. Dalam bahasa Monggolia, Danau Qinghai disebut sebagai ?Kukunuor?, juga berarti ?danau biru?. Di Danau Qinghai terdapat dua pulau kecil, yang masing-masing dinamakan Haixinshan atau gunung pusat danau dan Pulau Burung. Pulau Burung adalah surga bagi ratusan ribu burung yang hidup di pulau tersebut. Setiap musim panas, banyak burung kelana bermigrasi dari bagian selatan ke untuk bersarang di pulau yang terisolasi tersebut. Burung-burung kelana itu akan kembali ke bagian selatan pada musim dingin. Sekarang di Pualau Burung tersebut telah didirikan daerah suaka satwa liar untuk khusus melindungi burung-burung yang hidup di pulau itu.
Pada tahun-tahun belakangan ini, Danau Qinghai terus menciut. Sebelum tahun 1970-an, Pulau Burung selalu dikelilingi oleh air danau, namun setelah tahun 1976, karena permukaan air danau terus menurun sehingga pulau itu telah bersambungan dengan darat dan menjadi sebuah semenanjung. Dengan demikian, perlindungan daerah suaka satwa liar Pulau Burung menjadi tugas yang sangat mendesak.
Menurut bahan yang diterbitkan, di Caidamu terdapat tambang garam, timah hitam dan seng, minyak bumi dan batu bara. Sedangkan tambang garam terutama terletak di dalam beberapa danau garam besar di Tanah Cekung Caidamu. Cadangan garam di dalamnya kira-kira 60 miliar ton, menempati urutan pertama di Tiongkok. Di dalam danau-danau garam itu terdapat pula cadangan garam logam yang sangat kaya, antara lain, boron, lithium, magnesium dan potasium yang sangat berguna. Sumber garam potasium terutama berada di kolam garam Carhan, kolam garam terbesar di Caidamu dengan cadangannya yang sudah jelas kira-kira 300 juta ton, meliputi lebih 70% dari cadangan garam potasium di seluruh negeri. Sekarang sumber garam di Kolam Caka bagian timur Tanah Cekung Caidamu sudah mulai dieksploitasi secara besar-besaran. Di dekat Kolam Garam Carhan didirikan pabrik pupuk kimia potasium yang terbesar di Tiongkok dengan hasil produksi tiap tahun tercatat 200 ribu ton.
Tambang timah hitam dan seng di Caidamu terletak di Gunung Tambang Timah Hitam bagian timur laut. Cadangannya sangat kaya dan mutunya tinggi. Sekarang di daerah itu telah dibangun pertambangan dengan skala penambangan mencapai satu juta ton setiap tahun.
Cadangan minyak bumi di Caidamu terletak di sekitar Danau Lenghu di bagian barat Tanah Cekung Caidamu. Sekarang di daerah Germu telah dibangun kilang minyak yang mempunyai arti strategis untuk memenuhi permintaan setempat dan menyuplai minyak ke Tibet di sebelah selatan.

1 komentar:

  1. Blog yang menarik, mengingatkan saya akan Jalan Barkhor di Lhasa. "Barkhor" dalam bahasa Tibet berarti "Jalan Suci", karena telah menjadi jalur bagi para peziarah.
    Saya mencoba menulis blog tentang hal ini, semoga anda juga suka di https://stenote-berkata.blogspot.com/2022/01/lhasa-di-jalan-barkhor.html

    BalasHapus